Jumat, 16 November 2012

NICE punya acara


Intensive Forum Discussing (INFUS)
           Hari Sabtu tanggal 10 November 2012, Nursing Community of English atau yang biasa kita kenal dengan nama NICE mengadakan suatu acara yang mereka beri nama INFUS. INFUS adalah kependekan dari Intensive Forum Discussing. Di forum tersebut, dibedah berbagai pengalaman dari orang-orang hebat dari mulai mereka belum memiliki apapun sampai mereka menjadi orang yang sukses di bidangnya masing-masing.
           INFUS kali ini adalah yang kedua kalinya diadakan oleh NICE. Acara ini merupakan proker dari UKM NICE angkatan 2011 yang diteruskan oleh angkatan 2012 yaitu acara talkshow berbasis bahasa inggris. INFUS ini dilaksanakan di kampus keperawatan tepatnya  di Ruang A1 dan A2. Tujuannya sebagai pelatihan para mahasiswa magang UKM NICE agar mampu bekerjasama dalam menyukseskan suatu acara dengan berpartisipasi sebagai panitia dalam acara tersebut. Target peserta yaitu 50 peserta mahasiswa keperawatan berbagai angkatan termasuk tamu undangan yaitu delegasi dari masing-masing UKM yang ada di jurusan keperawatan.
            Dengan tema Be a Success Student  diharapkan peserta dapat terinspirasi dan termotivasi untuk menjadi individu yang semakin maju dengan belajar dari pengalaman-pengalaman menarik orang-orang yang dianggap telah mencapai suatu kesuksesan dengan berbagai prestasi yang dimiliki mereka yakni dihadirkan Bapak Saryono dan Arif Eko Yuniawan sebagai pembicara dalam infus kali ini. Alasan NICE memilih dosen kita Dr. Saryono, S.Kp.,M.Kes dan Arif Eko Yuniawan untuk menjadi pembicara dalam diskusi ini adalah karena kredibilitas mereka yang sudah tidak diragukan lagi. Mereka mampu membangun dan mencapai target yang mereka buat dengan kesibukan dan segala atribut peran yang mereka miliki.
               Acara sukses dan berjalan dengan lancar berkat usaha dan kerjasama dari para panitia yang terdiri dari seluruh anggota magang NICE angkatan 2012 dan dibantu oleh beberapa anggota dari NICE angkatan 2011 dengan Pulung Raganata sebagai ketua NICE penanggungjawab serta Rosa Yustiana Hakim sebagai ketua acara intensive INFUS tahun 2012.
Mirza & Ani Cardio

Selasa, 13 November 2012

Sistem Blok ada Clinical Exposure


                 “Clinical exposure atau early exposure adalah salah satu metode pembelajaran dimana mahasiswa dikenalkan pada kondisi klinik sesuai blok dan materi yang sedang dijalankan. Bukan hanya keperawatan UNSOED saja yang menggunakan metode ini, tetapi beberapa Universitas lainnya seperti UI, UNDIP, atau UGM juga sudah menerapkan metode early exposure, hanya saja cara pelaksanaannya berbeda,” demikian yang di jelaskan oleh salah satu dosen di jurusan keperawatan UNSOED, Luthfatul Latifah.
                  Clinical exposure sendiri dilakukan sejak tahun 2010 atau pada saat mulai berjalannya sistem blok, karena di dalam sistem blok sudah terdapat kurikulum APNI. 
Dalam early exposure mahasiswa keperawatan diupayakan agar mereka bisa merefleksikan teori yang telah didapat dan mengenal lebih dini tentang klinik.


                  Kegiatan early exposure ini biasanya dilakukan di Ajibarang dan Purbalingga, dikarenakan kuota  Rumah Sakit masih sedikit. Clinical exposure dilakukan selama dua sampai tiga minggu, dengan sebagian jadwal melakukan praktik keperawatan langsung di klinik dan sebagian lainnya melakukan presentasi di kampus.dikarenakan kuota Rumah Sakit masih sedikit. Clinical exposure dilakukan selama dua sampai tiga minggu, dengan sebagian jadwal melakukan praktik keperawatan langsung di klinik dan sebagian lainnya melakukan presentasi di kampus.
              “Perbandingan pembimbing Rumah Sakit dengan mahasiswanya adalah satu banding 2 sampai 3 mahasiswa dalam satu harinya.  Dalam satu hari biasanya disediakan 5 sampai 6 ruang untuk observasi-observasi” tambah Bu Luth. Menurut beliau, hambatan dalam kegiatan clinical exposure ini adalah mapping Rumah Sakit atau kuota dalam suatu Rumah Sakit.
                Bu Rahmi selaku penanggung jawab dalam kegiatan clinical exposure keperawatan UNSOED berharap agar mahasiswa mampu menginternalisasikan manfaat pembelajaran yang telah diterima di kelas (Yusuf, Siti, Chandra, Mirza, Saesar, Raras).

HOT SPOT MATI, MAHASISWA GALAU...


Buffering lagi,,,
Loading lagi,,,
Hwaaa, lagi-lagi begini!!!!!!!!!!!!!!!!
Lama-lama galau deh ini .......

Kejadian seperti ini seringkali kita temukan di Kampus Keperawatan Universitas  Jenderal Soedirman terutama ketika para mahasiswa sedang menggunakan internet. Banyak ketidakpuasan yang mahasiswa keperawatan rasakan ketika menggunakan hotspot milik keperawatan.


Salah satu dari mahasiswa keperawatan menuturkan keluh kesahnya kepada kami. Menurut Mei Endah Mulyani (2012) hotspot di kampus keperawatan ini belum mencukupi standar kebutuhan mahasiswa akan jaringan internet. Hal ini pulalah yang menjadi penghambat dan gangguan dalam mencari literatur-literatur yang akan mendukung proses perkuliahan. Sehingga, Mei lebih senang menggunakan jaringan hotspot milik kesehatan masyarakat atau magister.

“Saya lebih suka menggunakan jaringan hotspot kesehatan masyarakat ataupun magister, daripada hotspot milik keperawatan dikarenakan jaringan akses internetnya lebih cepat dan lancar.” kata Mei.

Mei mengaku sejak pertama kali menggunakan hotspot keperawatan dia telah merasakan kesulitan-kesulitan dan hambatan. Walaupun begitu tetapi ada tempat-tempat tertentu dimana kita dapat mengakses jaringan internet secara cepat dan lancar. Salah satu tempatnya adalah dilantai satu depan ruang tutor.

Meskipun banyak sekali keluhan yang kami temukan dari para mahasiswa tetapi menurut survei yang kami lakukan kepada 15 orang mahasiswa keperawatan angkatan 2012 ternyata 10 dari 15 orang tersebut masih sering menggunakan hotspot milik keperawatan.

Daripada terus-terusan penasaran sama sinyal hotspot yang bikin kita galau melulu. Sebenarnya ada apa dibalik ini semua? Cekidooottttt kita baca penuturan dan informasi dibawah ini.

Berdasarkan informasi  yang kami dapatkan dari Bapak Tarwono, hotspot yang ada di kampus keperawatan ini telah ada sejak pertama kalinya jurusan keperawatan ini berdiri tepatnya di akhir tahun 2005. Dikarenakan, pemasangannya yang telah terpaut tujuh tahun silam maka, perangkat yang terpasang pun adalah perangkat yang sudah lama.

Hot spot ini hanya mencakup wilayah gedung A saja. Sehingga, janganlah heran apabila kalian berada di gazebo dan berusaha menyambungkan laptop kalian dengan hotspot keperawatan tetapi, ternyata hasilnya nihil karena hotspot ini tidak menjangkau wilayah di luar gedung A.

Awalnya, laboratorium komputer berada di gedung A Kampus Keperawatan. Pada masanya, hot spot yang ada disini baik-baik saja dan tidak mengalami gangguan. Seiring berjalannya waktu akhirnya, laboratorium komputer dipindahkan ke gedung D sehingga, pusat aktivasi internet pun seharusnya berpindah. 

Banyak usaha dan upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Pengajuan dan permohonan anggaran sudah seringkali, diajukan terhadap dekanat. Namun, belum ada penindak lanjutan dari pegajuan tersebut. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga milik jurusan keperawatan saja, tidak mencukupi dan memenuhi kebutuhan akan perangkat yang baru.

Nah, jelas kan mengapa hotspot di kampus kita ini sering lola alias loading lama. Jadi, buat kalian yang ngaku cinta kampus dan almamater hibahkanlah dengan ikhlas sedikit dari apa yang kalian punya untuk kampus keperawatan yang akan datang (Erni, Puspita, Ayun, Kamal, Mey).